Halo… kembali lagi dengan update dari
misdinar Santa Clara alias MISTARA. Kalo liat judul artikelnya, kira-kira apa
yang ada di bayangan pembaca? MISTARA ikut event lomba lari tahunan yang
terkenal itu? Atau MISTARA memB.A.J.A.K Jakarta seperti memB.A.J.A.K sawah?
Nah, simak liputannya yuk!
Pada
tanggal 17 April 2016 lalu, MISTARA telah melaksanakan kegiatan kegiatan yang namanya B.A.J.A.K. Apa
sih B.A.J.A.K itu? B.A.J.A.K adalah kegiatan konsolidasi dan bina
pengurus tahap pertama. Dari namanya, sudah jelas dong kalo yang ikut hanyalah
para dewan pengurus harian Misdinar Santa Clara 2016 yang telah dilantik bulan
Februari lalu. Acara ini dibuat oleh para pembina dan pendamping dengan tujuan
memberikan pengetahuan dasar kepemimpinan pada pengurus dan lebih menguatkan Pengurus untuk saling
membantu bekerja sama dalam membangun dan mengembangkan Misdinar yang berkarakter
dan bermutu seperti moto kami. B.A.J.A.K itu sebenarnya singkatan loh, yaitu
BAreng-bareng JAlan dan Keliling. Tahun ini, Jakarta adalah tujuan kami.
Makanyaaaa nama acaranya jadi B.A.J.A.K Jakarta 2016.
Apa
aja sih yang kami
lakukan selama satu hari
tersebut? Banyak!
Jam 05.00 pagi kami semua berkumpul dan melakukan briefing di depan
toko sepeda. Kami dibagi dalam dua kelompok yang telah ditentukan
seminggu sebelumnya. Dalam briefing ini,
semua alat komunikasi dan dompet beserta isinya harus diserahkan kepada
panitia. Kami hanya membawa uang secukupnya untuk bekal. Kenapa HP dikumpulkan?
Agar kami semua bisa berfokus pada acara dan tidak sibuk sendiri dengan gawai
kami. Sayang kan kalo seharian bersama teman-teman tapi matanya hanya tertuju
ke HP?
Setelah berdoa demi kelancaran acara ini, kami diberikan kertas kecil
berisi klu tempat yang harus dituju. Tempat pertama yang harus kami tuju adalah
stasiun Bekasi. Dari stasiun Bekasi kami melanjutkan perjalanan ke stasiun
Sudirman. Sepanjang perjalanan di kereta, kami juga menghafalkan janji pengurus
yang harus dihafalkan. Sampai di Sudirman, lagi-lagi kami diberikan klu oleh
panitia. Kami berdiskusi dan akhirnya menemukan bahwa tujuan berikutnya adalah
Paroki Menteng alias gereja St. Theresia.
Perjalanan ke Gereja St. Theresia harus ditempuh dengan berjalan kaki di
area car free day Sudirman-Thamrin.
Sebelum berjalan, fasilitator kelompok memberikan sebuah kantong besar berwarna hitam dan ketas besar yang
bertulisan “#Mistara #B.A.J.A.KJkt2016. Buat apa tuh??
Ya… kami diminta untuk mengumpulkan sampah di sepanjang jalan yang akan kami
lewati. Hal ini ingin mengingatkan bahwa sebagai individu, kita juga harus
menjaga bumi kita juga untuk tidak takut dan malas untuk melakukan hal-hal
kecil yang mungkin tidak mau dilakukan orang lain. Kertas besar bertuliskan hashtag acara kami digunakan untuk wefie atau foto bersama dengan orang asing.
Tujuannya buat apa sih? Kegiatan ini bertujuan agar para pengurus tidak segan
untuk membuka hubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Tingkat kesulitan tugas ini?
Lumayan lah…
Ayo pungut sampahnya! Jangan malu melakukan hal baik |
Setelah menyelesaikan tantangan yang diberikan, kami berkumpul dan
beristirahat di depan gedung Sarinah sambil menikmati snack
pagi yang disiapkan pembina.
Acara
dilanjutkan dengan permainan Circles yang
berlangsung selama 20 menit. Pada permainan ini,
pengurus diingatkan untuk berpikir kreatif dan rela berkorban demi kepentingan
bersama. Setelah permainan selesai, kami berjalan kaki menuju gereja St.
Theresia untuk mengikuti perayaan ekaristi. Ternyata, paroki St. Clara sedang mengadakan pencarian
dana di sana dan misa dipimpin oleh Romo Ray sendiri. Serasa misa di paroki
sendiri deh :D
Ketika perayaan ekaristi selesai, kami menyempatkan
diri untuk berfoto bersama dengan Romo Hani, selaku pastor paroki di gereja St.
Theresia dan juga bersama Romo Ray. Kami dijamu oleh misdinar St. Theresia looh.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan, bermain, dan sharing mengenai kepengurusan dan kegiatan sambil makan siang. Tak terasa kami sudah hampir 1 jam kami menghabiskan
waktu bersama dengan misdinar St. Theresia. Untuk menutup perjumpaan hari itu,
kami menyerahkan kenang-kenangan berupa mug dan permen coklat kepada Edward,
ketua misdinar St. Theresia. Kami berfoto bersama (tentu saja!) dan berpamitan
untuk menuju tempat berikutnya. Kami berganti baju sesuai dengan warna kelompok
kami dan menuju destinasi berikutnya, yaitu kawasan wisata Kota Tua.
Eksis bareng Romo Hani dan Bapanda, Romo Ray |
Sharing bareng Misdinar St. Theresia |
Kami menuju kota tua dengan menggunakan transjakarta. Beberapa dari kami tertidur di dalam transjakarta
karena lelah dan mengantuk. Sampai di kota Tua, kami menyelesaikan tugas
terakhir kami, yaitu menyusun puzzle. Berbagai potongan puzzle yang terpisah
itu ternyata harus digabungkan bersama-sama sebagai satu kepengurusan, bukan
lagi sebagai kelompok. Potongan puzzle tersebut ternyata adalah logo dari
Misdinar Santa Clara. Di belakang puzzle, ternyata masih ada satu klu lagi
untuk menuju pos terakhir, yaitu gereja Katedral Jakarta.
Too sleepy to be true........... selamat bobok! |
DPH MISTARA 2016/2017!!! |
Perjalanan antara kota tua dan Katedral kami tempuh dengan commuter line. Langit Jakarta sudah
mulai kelabu, namun kami sudah menyiapkan perlengkapan tempur berupa jas hujan
dan paying untuk menembus hujan. Sesampai di Katedral, kami berganti baju
dengan menggunakan kaos coklat khas Misdinar St. Clara. Sambutan dari
teman-teman Putra Altar dan Putri Sakristi (PAPS) Katedral sangat meriah loh!
Di gereja Katedral, kami menemukan sesuatu yang
berbeda dengan kebiasaan yang kami jalani. Perempuan di gereja Katedral tidak
boleh bertugas di altar dan hanya bertugas di ‘belakang layar’. Mereka ini yang
disebut sebagai putri Sakristi. Selain membantu persiapan perayaan ekaristi,
Putri Sakristi di gereja Katedral juga bertugas untuk memimpin doa Angelus dan
mendampingi prodiakon saat pembagian komuni.
Kegiatan di gereja Katedral hampir sama dengan
kegiatan di gereja St. Theresia. Kami bermain, bercerita, dan makan malam
bersama dengan anggota PAPS. Yang istimewa lagi, saat mengadakan pertemuan
dengan PAPS Katedral, kami ditemani oleh 6 orang orangtua pendamping dan romo
moderator, alias Romo Togu! Tidak mau kalah, PAPS Katedral juga didampingi oleh
komunitas orangtua dan romo moderator loh… Acara sharing tidak hanya dilakukan oleh anak-anak misdinar, tapi juga
oleh para orangtua pendamping. Kegiatan di gereja Katedral diakhiri dengan
berfoto bersama (lagi dan lagi!) dan bertukar souvenir. Kami bertukar kalender
loh. Hehehe…
Romo Nestor selaku moderator memberikan kata sambutan |
Main tupai pohon bareng-bareng. RUSUH! |
Makan bareng. Ijo, coklat, merah, semua jadi satu |
Grace, ketua MISTARA memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan PA Katedral, Evo |
Marchel, wakil ketua MISTARA memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan PS Katedral |
Ibu Ina, perwakilan dari pendamping MISTARA memberikan kenang-kenangan kepada romo pendamping PAPS Katedral |
Because wefie is a must! |
Pendamping MISTARA dan PAPS Katedral. Gemashhh yaaa :3 |
Kami kembali ke Bekasi dengan menggunakan mobil yang telah disewa oleh
kakak-kakak pembina. Rintik-rintik hujan mengantarkan kami kembali pulang ke
paroki kami tercinta. Kaki pegal dan badan letih luar biasa, tapi hari ini kami
belajar banyak hal baru dan bertemu dengan keluarga baru sesama pelayan altar.
Semoga pengalaman dan pelajaran hari ini dapat memberikan semangat baru bagi
kami, khususnya para pengurus, untuk terus membangun misdinar Santa Clara yang
berkarakter dan bermutu. Sampai jumpa di kegiatan selanjutnya!
Lily Chania
Humas Eksternal Misdinar Santa Clara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar