Sabtu, 18 Juli 2015

Liputan: RETRET 2015! SELFIE with God



Retret Misdinar 2015! SELFIE!

Sudah sangat lama kami, para Misdinar Santa Clara yang akrab disebut Mistara ingin mengadakan kegiatan pemantapan misdinar. Kegiatan pemantapan terakhir diadakan di tahun 2003. Sudah lama sekali kan? Maka dari itu, sejak tahun lalu, kami kembali bercita-cita untuk mengadakan retret pemantapan lagi. Kami sadar, bahwa kami tidak hanya butuh niat, tapi juga usaha, doa, kerja keras, dan restu dari semua pihak. Dan akhirnya, salah satu cita-cita kami boleh terjadi, Retret Misdinar 2015!

Jumat, 26 Juni 2015
Pukul 12.00 kami berkumpul di kapel Wisma Asri untuk menerima berkat dari Pastor Nestor. Setelah itu, kami berangkat ke Tegal untuk menjemput teman-teman Putra-Putri Altar Hati Kudus Yesus (PPA HKY) yang akan mengikuti retret bersama kami. Setelah sampai di Tegal, kami disambut dengan sangat baik oleh orangtua, pastor paroki HKY, suster dan tentunya teman-teman PPA HKY. Para pembina Mistara membagikan nametag kepada para anggota kelompok dan setelah selesai kami bersama-sama menyanyikan lagu “Hari Ini Kurasa Bahagia”, karena memang saat itu, kami semua sangat berbahagia bisa berkumpul dengan saudara-saudara seiman. 



PPA HKY ternyata telah menyiapkan penampilan untuk menyambut kami. Mereka menyanyikan lagu mars dan yel-yel PPA HKY. Karena tidak mau kalah, Mistara pun ikut tampil dan lagu Mars Putra-Putri Altar dan yel-yel khas Mistara. Salah satu anggota Mistara, Vincent,  juga menampilkan bakatnya untuk stand up comedy loh.
Sekitar pukul 22.00 kami melanjutkan perjalanan ke Sendangsono. Sambil mengisi waktu luang di perjalanan, kami juga melakukan sharing dengan Pastor Nestor terkait suka-duka selama menjadi Misdinar di paroki Santa Clara. Namun karena sudah larut malam, akhirnya kami tertidur di bis.



Sabtu, 27 Juni 2015
Akhirnya kami sampai di Pasar Bendo dan akan segera sampai ke tempat tujuan kami, Sendangsono! Saat itu waktu baru menunjukkan pukul 04.00 WIB loh. Kami menunggu mobil transit yang akan membawa kami ke lokasi peziarahan Gua Maria Sendangsono sambil mengantuk namun excited karena sudah dekat dengan lokasi retret.
Sesampainya di Sendangsono, kakak-kakak panitia sudah menunggu dan mengarahkan kami untuk berkumpul di depan Gua Maria. Setelah briefing singkat dan pembagian buku acara, kami diperbolehkan untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti sesi di rumah penginapan. Kami harus segera berkumpul kembali karena akan ada pembukaan retret di Kapel Para Rasul.

Ketika kami semua sudah berkumpul, datanglah teman-teman Misdinar Promasan yang juga akan ikut bergabung di acara retret ini. Wah.. Kami mendapat sambutan yang sangat istimewa oleh teman-teman Misdinar promasan loh. Mereka bermain musik akustik dan bernyanyi bersama. Ga kalah keren deh sama penampilan Mistara kemarin. Hehehe.. Setelah Misdinar Promasan tampil, mereka juga dibagikan nametag dan segera berkumpul dengan teman-teman sekelompoknya. 


Acara pembukaan diawali dengan penentuan kesepakatan bersama-sama, pengumpulan gadget, dan pengenalan beberapa tradisi. Selama disana, kami dibagikan sebuah biskuit tipis yang harus kami jaga dan menjadi nyawa kami. Selain itu, kakak-kakak panitia juga menyiapkan amplop yang bertuliskan nama kami masing-masing. Untuk apa? Amplop ini akan menjadi tempat surat-surat yang dikirimkan dari kami untuk teman-teman kami. Surat ini menjadi salah satu bentuk berbagi, sesuai dengan tema retret kami, SELFIE with God (Share love, faith, and everything with God). Hal-hal sederhana yang bisa kami bagikan lewat surat ini misalnya pujian, ucapan terima kasih, apresiasi, dan hal-hal lain. Seru loh ternyata berkirim surat seperti ini.
Setelah makan pagi, Misdinar Promasan menemani kami berkeliling Sendangsono dan mereka menjelaskan sejarah tempat ini kepada kami. Dialek mereka yang sangat kental terkadang membuat cerita mereka bertambah lucu. Jalan-jalan ini termasuk dalam kegiatan sesi loh. Sesi pertama ini mau mengingatkan kami bahwa Allah selalu berkarya dengan caraNya yang luar biasa dan kami diajak bersyukur karena penyelenggaraan Allah lewat panggilan hidup kekatolikan di Sendangsono, juga karena Allah telah memanggil kami.


Sesi berikutnya dimulai di sore hari. Kami diberi waktu untuk berbagi cerita dan pengalaman menjadi misdinar dengan PPA HKY dan Promasan. Sayangnya, beberapa teman masih malu-malu untuk membagikan ceritanya menjadi misdinar. Setelah bercerita dan makan malam, kami masuk ke dalam renungan tentang cinta orangtua. Wah, rasanya langsung kangen sama mama papa di rumah. Banyak peserta yang meneteskan air mata setelah mendengar cerita dari Pak Sonny. Ternyata beberapa orangtua kami juga menitipkan surat cinta buat kami loh. Tambah nangis deh…
Acara hari pertama ditutup dengan ibadat completorium dengan nyanyian Taize. Kami semua berkumpul mengelilingi salib milenium besar dan berdoa bersama sambil menyanyikan beberapa lagu taize. Kami bersyukur atas pendampingan dan penyelenggaraan Tuhan sehingga kami boleh sampai di tempat ini. 


Minggu, 28 Juni 2015
Jam 04.00 pagi, kami dibangunkan oleh kakak-kakak panitia dan para mama untuk mempersiapkan diri mengikut misa di gereja Promasan. Ketika sampai di gereja Promasan kami pun mengikuti misa dengan baik, walaupun sambil terkantuk-kantuk. Selesai misa, tak lupa kami berfoto bersama di depan gereja untuk kenang-kenangan. Setelah selesai berfoto, kami makan pagi bersama di halaman gereja dan mempersiapkan diri mengikuti kegiatan outdoor.
Sebelum memulai permainan, panitia mengajak kami untuk menyanyikan yel setiap kelompok dan bermain bersama. Kebanyakan dari kami sukses ditipu oleh panitia karena tidak membaca soal permainan sampai selesai. Lalu kami bermain “Kacang Panjang”, yaitu games untuk membuat kelompok terpanjang dari segala benda yang melekat di tubuh kami. Di setiap pos, panitia menyediakan dua buah permainan, baik yang terkait dengan pengetahuan liturgi maupun tentang character and team building. Kami diajak untuk mengingat kembali pengetahuan liturgi dan diajak untuk saling bekerjasama, percaya, berkomunikasi, dan mendengarkan orang lain.Tidak terasa kami sudah bermain selama hampir 6 jam di area outdoor. Setelah bermain, kami kembali ke lapangan yang berada di samping gereja Promasan untuk final games, yaitu waterwar. Wah.. ini acara yang paling seru! Kami harus melindungi lilin dan air dalam gelas aqua agar tidak mati dan air tidak tumpah, sementara itu para kakak panitia akan menyirami kami dengan air dan bubuk berwarna. Akhirnya kami saling melempar bubuk warna dan saling menyiram satu sama lain. Wajah dan pakaian kami menjadi berwarna-warni. Seru sekali! 





Setelah lelah bermain, kami kembali ke tempat penginapan untuk membersihkan diri dan segera berkumpul berkumpul lagi untuk membuat Rosario. Rosario yang kami buat adalah terbuat dari tali yang dililit-lilit. Dengan sabar, teman-teman misdinar Promasan mengajari kami cara membuat rosario tersebut. Acara makan malam bersama hari ini juga dibuat lebih seru. Kami makan bersama sambil saling menyuapi agar menambah kebersamaan dan rasa kekeluargaan kami. Sesudah semua selesai makan, kami berkumpul kembali untuk persiapan jalan salib agung. 

Kami kembali berjalan ke gereja Promasan untuk memulai perhentian jalan salib kami. Jalan salib diawali dengan doa dan renungan. Setelah itu, kami dibagi dalam kelompok-kelompok untuk memulai jalan salib. Pada jalan salib ini, kami sangat merasakan betapa besar cinta Tuhan terhadap umat manusia sehingga Ia merelakan nyawaNya dikayu salib untuk menebus dosa manusia dan untuk membalas cintaNya itu, kami mau menyerahkan diri untuk menjadi putra-putri yang mau dengan rendah hati melayani altar kudusNya. Sebelum tidur, kami berkumpul bersama untuk sekedar ngobrol dan saling melempar canda. Tak terasa sudah 3 hari bersama. Wah.. Saya jadi kangen saat-saat itu. Karena sudah hampir pukul 02.00 pagi kami pun tidur.

Minggu, 29 Juni 2015
Hari terakhir di Sendangsono. Pagi ini kami akan merayakan misa pengutusan yang dipimpin oleh Romo Santo. Semua petugas liturgi hari ini adalah para peserta retret. Walaupun tidak sempat latihan, semua petugas liturgi dapat bertugas dengan sangat baik. Di akhir misa,  kakak-kakak panitia memberikan video yang berisi rangkuman kegiatan selama 3 hari ini. Setelah selesai, kami pun berfoto bersama. 




Usai makan pagi, kami segera membereskan barang-barang kami dan segera beranjak ke tempat berikutnya, yakni Sendang Jatiningsih dan Candi Hati Kudus Yesus, Ganjuran.

Selesai sudah acara yang kami nanti kan selama lebih dari 10 tahun ini. Kami pulang membawa banyak pengalaman berharga. Kami menyadari bahwa kami mempunyai keluarga kedua yang sangat mencintai satu sama lain. Kami semakin sadar bahwa kami ada di sini menjadi Putra-putri altar karena Tuhan sendiri yang memilih kami dan dengan segala kerendahan hati, kami mau belajar untuk terus setia dan tak akan pernah lelah untuk melayani altar kudus Allah.
Berbagai cara telah kami lalui demi terlaksananya acara ini. Mulai dari berjualan baju bekas di Seroja setiap hari Sabtu, berdagang di CFD Summarecon, mengisi koor saat misa, berjualan di depan kapel setiap minggu, dan masih banyak lagi. Kerja keras kami akhirnya terbayar dengan kebersamaan di Sendangsono.
Yang utama dan terutama, keluarga besar Mistara mengucap puji dan syukur kepada Allah Tritunggal Mahakudus dan para malaikat yang selalu berada dekat kami dan memberikan segala pertolonganNya yang luar biasa agar terlaksananya acara ini.
Terimakasih untuk Pastor Paroki St. Clara, Pastor Raymundus yang mengizinkan kami melaksanakan retret ini dan terimakasih Pastor Nestor yang sudah meluangkan waktunya untuk mendampingi kami. Terimakasih juga untuk dewan paroki dan seluruh umat Santa Clara yang setiap minggu menyisihkan rezekinya untuk membeli dagangan kami tiap selesai misa di depan kapel. Terimakasih untuk para pendamping Mistara yang selalu mendampingi Mistara dengan sangat sabar mewujudkan ini semua. Terimakasih para papa- mama yang selalu mendukung kami, khususnya untuk para papa-mama yang ikut mendampingi ke Sendangsono. Terimakasih para kakak panitia yang sudah membuat acara ini dan meluangkan waktu liburan untuk rapat dan membantu kami mencari dana. Terimakasih juga untuk seluruh keluarga besar Misdinar Santa Clara yang turut membantu terlaksananya acara ini.
“Bukan hanya sanggup dan bersedia melaksanakan tugas pelayanan di depan altar kudus tapi juga mengutamakan sikap diri yang sopan dan santun, rela berkorban tanpa pamrih, jujur dan sederhana, rendah hati dan bersahabat dalam melayani dengan penuh cinta serta memupuk kekeluargaan antar sesama. Terus semangat melayani, Mistara! Tuhan membutuhkanmu untuk melayani didepan Altar KudusNya.”
(penulis: Caroline Natalia Agatha, Mistara 2009)

Berikut pendapat teman-teman mistara tentang retret 2015
Retret nya bikin ketagihan.. bikin semua misdinar jadi tambah akrab apalagi dapat teman baru dari tegal dan promasan.. akhirnya acara yang udah ditunggu dari 6 tahun yang lalu kesampaian juga.. bikin makin cinta lah sama Misdinar Clara! –Caroline Mistara2009-

Akhirnya setelah sekian lama retret mistara diadakan kembali. Senang rasanya kita bisa melaksanakan retret bersama 3 paroki. Semoga setelah retret ini baik paroki St. Clara, HKY, maupun Promasan semakin baik dalam pelayanan di altar. Semoga tahun berikutnya bisa terlaksana kembali retretnya –Lusiana Mistara 2009-

Menurut saya, retret mistara 2015 dapat membuat kita lebih aktif, dapat menjalin persaudaraan lebih akrab, dan dapat berbagi pengalaman sesama misdinar –Thomas Mistara2008-

Retret di Sendangsono kemarin sangat berkesan. Selain mendapat teman baru, saya juga mendapat banyak sekali pengalaman yang berguna untuk menjadi misdinar yang lebih baik lagi –Gaby Mistara 2011-
Menurut saya retret yang kemarin kita jalani sangat seru. Banyak kegiatan yang menuntut kita untuk saling bekerjasama dan saling berbagi satu sama lain –Michella Mistara2009-

Menurut saya retret kemarin seru banget! Banyak kegiatan yang menarik. Yang paling berkesan itu saat jalan salib. Kita diajak untuk merasakan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan merenungkannya lebih dalam –Grace Mistara2008-

Menurut saya retret yang telah kita jalani semakin memacu pertumbuhan iman kita sebagai katolik daan semakin mengerti arti sebuah pelayanan yang tulus dan iklas –Leo Mistara2008-

Menyenangkan dan membuat saya lebih mantab dalam pelayanan –Shanndy Mistara 2011-


Jumat, 17 Juli 2015

Liputan JP 2 Cup 2015. Dont Be Afraid, Let's Follow Christ



Halo!! Kembali lagi dengan reportase kegiatan Misdinar Santa Clara. Kali ini Mistara akan menceritakan pengalaman mengikuti kegiatan John Paul II Cup 2015 di pertengahan Juni yang lalu.
Apa itu John Paul II Cup (JP II Cup) ? Ini adalah ajang temu kreatif para putra altar se Keuskupan Agung Jakarta. Kegiatan ini dikhususkan bagi para misdinar putra dan dibuat untuk menemuakrabkan seluruh misdinar di paroki-paroki KAJ juga untuk mengenalkan kehidupan seminari sehingga para misdinar tertarik untuk memasuki kehidupan membiara. Kebayang kan  kalo ketemu banyak putra altar? Pasti seru dan heboh banget!!!
Menjelang JP II Cup, Mistara juga ikut sibuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan kegiatan ini. Karena keterbatasan jumlah putra altar, maka dengan terpaksa Mistara tidak bisa mengikuti semua lomba. Namun, kami berusaha untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada. Adapun lomba-lomba yang kami ikuti adalah Misdinar Idol, Penalty kick SD dan SMP, free throw SMP, cooking adventure, romo cilik, misdinar pintar tingkat SD dan SMP, stand up comedy, dan Tata Perayaan Ekaristi. Untuk mempersiapkan diri, Mistara berlatih dengan keras di bawah pendampingan dari kakak-kakak Pembina dan orangtua pendamping.
JP II Cup 2015 diadakan di Seminari Wacana Bhakti, Pejaten pada tanggal 14 Juni yang lalu. Karena tempatnya yang cukup jauh, maka kami harus berangkat pukul 05.30 agar bisa sampai di sana tepat waktu. Di sana, kami disambut oleh para panitia dengan makan pagi loh! Setelah kami selesai makan pagi, maka acara lomba segera dimulai. Lomba-lomba ini diadakan secara bersama-sama dan menggunakan area sekolah Gonzaga dan sekaligus seminari Wacana Bhakti yang luas sekali. Pembina pun membagi tugas untuk mendampingi adik-adik yang mengikuti lomba. Panas terik sekaligus wangi makanan yang dimasak oleh peserta cooking adventure bercampur dengan teriakan semangat dari seluruh putra altar yang berkumpul.
Ketegangan terasa di dalam ruang kelas yang menjadi tempat perlombaan Misdinar Pintar. Yang menarik, soal-soal misdinar pintar ini tidak melulu terkait liturgi dan kitab suci loh. Ada beberapa pertanyaan terkait dengan pengetahuan umum dan juga film serta lagu-lagu populer. Artinya, misdinar tidak boleh hanya pintar di bidang liturgi, tapi juga harus memiliki pengetahuan yang luas. Sayangnya, delegasi Mistara, baik yang SD maupun SMP tidak berhasil menembus final Misdinar Pintar.
Perlombaan selesai sekitar pukul 12.00 dan kami diberikan waktu untuk makan siang. Setelah itu, aula dipersiapkan untuk perayaan ekaristi. Setelah hening beberapa saat, akhirnya kebekuan mulai tercairkan karena beberapa paroki menyanyikan yel dengan semangat. Teman-teman dari misdinar dekenat Bekasi juga menyanyikan jingle Misdinar Dekenat Bekasi dengan bangga. Iya dong, cuma dekenat Bekasi yang punya jingle bersama gitu loh.
Pukul 13.30, seluruh peserta mengikuti misa yang dipimpin oleh Bapa Uskup KAJ, Mgr. Ignatius Suharyo. Dalam misa ini, perwakilan dari paroki Aloysius Gonzaga menjadi petugas misa, sedangkan koor diisi oleh para frater yang juga menjadi panitia. Pada misa ini pula, juara lomba Romo Cilik akan mengisi khotbah dan Neno, perwakilan Mistara, ternyata berhasil memenangkan juara Romo Cilik tingkat SMP dan berkhotbah tentang panggilan hidup bakti. Isi khotbahnya luar biasa loh. Neno mengajak semua yang hadir untuk berani menjawab panggilan Allah yang istimewa, yakni menjadi seorang imam, suster, atau bruder.
Setelah misa selesai, pengumuman perlombaan pun dibacakan. Sorak gembira dari berbagai penjuru mulai terdengar. Kami juga ikut bersorak gembira karena perwakilan Mistara berhasil membawa pulang dua piala, yaitu juara 1 Romo Cilik tingkat SMP yang dimenangkan oleh Neno dan juara 3 stand up comedy tingkat SMP yang dimenangkan oleh Vincent. Setelah selesai, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama Bapa Uskup dan seluruh anggota Misdinar Santa Clara yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sungguh pengalaman yang luar biasa berada di tengah-tengah keluarga besar putra altar seKeuskupan Agung Jakarta. Sampai jumpa tahun depan ya! Semoga acaranya semakin seru dan mengasikkan. Don’t be afraid! Lets follow Christ!