Temu Akbar Pro Akolit 2015! Go, Fight, Win!
Pada
bulan Juli yang lalu, Misdinar Santa Clara (MISTARA) kembali mengikuti kegiatan
temu akbar pro akolit (TAPA) dekenat Bekasi. Apa sih TAPA itu? TAPA adalah
kegiatan tahunan yang diadakan oleh misdinar dekenat Bekasi sebagai ajang untuk
mempersatukan dan mengakrabkan para pelayan altar dari seluruh paroki yang ada
di dekenat Bekasi. Penyelenggaranya selalu bergantian setiap tahun dan tahun
ini tuan rumah penyelenggaranya adalah Paroki Santo Leo Agung.
Minggu, 26
Juli 2015 kami berangkat menuju Sekolah Santo Bellarminus, tempat diadakannya
acara TAPA ini. Kami berangkat sekitar pukul 06.00 menggunakan elf dan beberapa
mobil orangtua yang ikut bersama kami. Romo Togu, selaku moderator misdinar
juga ikut loh. Mobil-mobil dipenuhi oleh barang-barang yang diperlukan di
perlombaan, mulai dari wirug sampai alba. Sampai disana, kami langsung berfoto
di depan spanduk selamat datang yang disediakan oleh panitia.
Acara
diawali dengan misa pembukaan. Petugas misa pembukaan adalah gabungan dari
misdinar seluruh dekenat Bekasi. Paduan suara yang bertugas adalah gabungan
dari Seminari Stella Maris dan Paroki Servatius. Yang menarik, dirigen paduan
suara ini adalah salah satu anggota MISTARA yang saat ini sedang menempuh pendidikan
di seminari loh! Namanya adalah Andreas Richardus Making atau biasa lebih
dikenal dengan Kak Kiki. Pada saat misa ini, MISTARA mendapat tugas menjadi
pembawa persembahan yang diwakili oleh Mardiana, angkatan 2014. Setelah misa
pembukaan dan persiapan lomba selesai, masing-masing perwakilan menuju ke
tempat perlombaan didampingi oleh para PIC Pembina yang bertugas.
Pada
tahun ini, ada 6 lomba yang diadakan oleh panitia TAPA yaitu cerdas cermat,
tata altar dan tata busana, wirug, mazmur, lektor, dan romo cilik. MISTARA
mengirimkan perwakilan untuk mengikuti seluruh lomba. Perwakilan lomba cerdas
cermat adalah Caroline (2009), Veronica (2011), dan Hansel (2014), sementara
lomba Tata Altar dan Tata Busana diwakili oleh Marchel (2011), Michael (2012),
Mery Anthonia (2013), dan Dinda (2013). Lomba wirug diwakili oleh Stevanie
(2013) dan Andika (2011). Lomba lektor diwakili oleh Tyas (2014). Lomba Mazmur
diwakili oleh Beatrix (2011) dan lomba Romo Cilik diwakili oleh Neno (2011).
Perlombaan kali ini dilangsungkan secara bersama-sama di beberapa ruangan kelas
dan kebanyakan lomba bersifat tertutup, alias hanya bisa dilihat oleh juri,
peserta lomba, dan beberapa pendamping.Selama perlombaan, panitia juga
mengadakan acara gabungan untuk para peserta TAPA yang tidak mengikuti lomba.
Perlombaan kali ini menitikberatkan pada kerjasama antar misdinar.
Yang
menarik, pada saat masuk ke dalam ruangan lomba, ternyata bangku yang
disediakan oleh panitia kurang, sehingga tim cerdas cermat MISTARA tidak
mendapatkan kursi. Tim cerdas cermat MISTARA harus menunggu tambahan kursi dari
panitia. Sambil menunggu, kami bercanda, “Gak apa-apa… nanti yang terakhir
dapet kursi akan jadi yang pertama”. Setelah kursi disiapkan, tim CC MISTARA
malah asyik berfoto sementara tim lain sibuk belajar dan melakukan tanya jawab.
Tim terakhir yang mengikuti putaran lomba adalah tim tata altar dan tata
busana. Sambil menunggu di depan ruang kelas yang disediakan menjadi ruang
lomba, para peserta dan PIC Pembina yang melatih mereka sempat bercanda dan
membicarakan kegiatan misdinar di bulan September mendatang. Tim Pembina juga
merapikan rambut peserta putri dan menyediakan pita sesuai warna liturgi yang
akan dikenakan saat lomba. Rasanya begitu deg-degan melihat semua tim lomba
mempersembahkan hasil latihan mereka selama satu bulan ini.
Pukul
12.00, perlombaan selesai. Kami semua menikmati santap siang yang diberikan
oleh panitia. Setelah makan siang, kami mendengarkan pengumuman finalis cerdas
cermat. Ternyata tim CC MISTARA berhasil masuk ke babak final! Selama babak
final CCL, kami semua harap-harap cemas karena ada beberapa soal yang tidak
pernah dipelajari sebelumnya. Namun kami percaya bahwa tim kami akan memberikan
hasil yang paling baik. Babak demi babak berlalu dan akhirnya kami berhasil
menyimpan satu piala untuk dibawa pulang dari cabang Cerdas Cermat.
Setelah
final Cerdas Cermat, ada beberapa penampilan dari gabungan misdinar Santo
Bartolomeus, Santo Arnoldus, dan Santo Leo Agung sebagai tuan rumah. Mereka
membawakan drama dan flash mob yang seru
banget. Tidak ketinggalan, ada OMK dari Leo Agung yang juga membawakan beberapa
lagu berirama reggae . Di akhir
penampilan, mereka mengajak kami semua menari bersama-sama. Romo Togu juga
tidak ketinggalan loh. Beliau ikut menari di belakang tenda peserta.
Pengumuman
yang ditunggu-tunggu akhirnya dibacakan. Kami sangat senang karena boleh
mendapatkan 3 piala, yaitu juara 1 Lomba Cerdas Cermat, juara 1 Lomba Tata
Altar dan Tata Busana, dan juara 2 Lomba Lektor. Prestasi ini sekaligus
mengukuhkan kami sebagai peringkat 2 dari 9 paroki yang ada di dekenat Bekasi.
Walaupun tidak mendapatkan piala bergilir, tapi kami tetap senang karena
akhirnya kami bisa membawa lebih dari satu piala, setelah beberapa tahun
belakangan ‘diet’ piala. Selain itu, pada TAPA kali ini, banyak sekali dukungan
yang datang dari berbagai pihak, khususnya paroki dan paguyuban orangtua
MISTARA. Rasanya luar biasa sekali pokoknya!
TAPA 2016
diakhiri dengan doa dan berkat yang diberikan oleh Romo Togu. Sebelum pulang,
kami berfoto bersama dengan Romo Togu, piala, dan banner Santa Clara di depan panggung. Rasa lelah karena
mempersiapkan kegiatan ini terbayar sudah dengan keceriaan yang terasa dari
pagi sampai malam hari. Semoga tahun depan acaranya lebih seru lagi ya! Sampai
jumpa di Servatius!
- Kata mereka
- Yang pasti seru banget! Hahaha (Eufra, 2014)
- Seru & asik ada gamesnya, menguras tenaga saat disuruh joget-joget, deg-degan saat babak final CCL, pusing saat babak penyisihan, suara abis karna teriak mulu (Veronica, 2011)
- Yang jelas bangga tiada tara pada anak2 MISTARA, yang udah berjuang sampai titik darah penghabisan. Gak sia-sia semua persiapan panjang berbuah manis, mendapat peringkat ke-2 sedekenat bekasi, walau dengan segala keterbatasan, prestasi hajarrr terusss. Panitia tuan rumah juga cukup bagus terutama untuk konsumsi gak kekurangan, sampai bekel yang dibawa masih utuh..hehehe... Langsung kebayang nanti 2019, St Clara jadi tuan rumah, mesti harus lebih baik lagi...siap-siapppp yaaaa.... Moga2 TAPA berikutnya, makin banyak papa mama yg ikut mendampingi anak2 agar lebih semangat. Buat MISTARA, tetap rendah hati, semangat melayani Yesus dan gereja yaaaa... terima kasih buat para pembina dan pendamping Mistara...Tuhan memberkati.. Aminnn. (Fortunata Haryanti, paguyuban orangtua misdinar)